Mendengar kata plesiran ke Swiss, traveling dengan biaya yang mahal masih jadi imej yang melekat erat di benak banyak orang awam.
Memang tak menutup fakta bahwa traveling ke Swiss, nyatanya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tapi bukan berarti bagi traveler yang lebih suka konsep berlibur ala backpacker-an, tidak bisa menjadikan Swiss sebagai destinasi liburan Seperti dijelaskan oleh Ivan Breiter, Director of Southeast Asia dari Switzerland Tourism, anggapan masyarakat umum bahwa Swiss bukan merupakan destinasi yang ramah untuk para backpackers, tidak sepenuhnya benar. Sebab, sekarang ini tren akan backpacker tengah meningkat di Swiss.
“Di Swiss sekarang traveling gaya ala backpacker sedang sangat populer. Backpacker-an di Swiss mudah dilakukan, salah satunya karena saranan transportasi umum yang memadai, juga penginapan yang terjangkau," ungkap Ivan saat ditemui dalam acara “Media Gathering Switzerland Tourism” di Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2019).
Selain itu, lanjut Ivan, naik gunung juga mudah. Traveler juga bisa kemping. Ia menjamin kemping di Swiss aman, tidak berisiko, karena masyarakat sangat ramah menyambut turis.
Saat menyinggung bicara urusan biaya, Ivan tidak menampik memang jika dibandingkan backpacker-an di negara lain, di Swiss lebih merogoh kocek.
0 Komentar